Kamis, 08 Maret 2012

Kekuatan Menolong Sesama

Kisah segelas susu 

Seorang anak muda yang sangat miskin bekerja sebagai wiraniaga untuk membiayai uang kuliahnya. Pada suatu hari, ia sangat bingung karnaia hanya punya uang sepuluh sen saja, padahal ia sangat kelaparan.

Ia memberanikan dirinya untuk minta makan pada tetangga nya, tapi ia gugup ketika seorang nyonya yang parlente membuka pintu. Ia tidak jadi minta makanan. ia minta segelas air saja.

Perempuan  itu merasa bahwa anak muda itu dalam kesulitan. Ia kepadanya segelas susu. Dan ia minum perlahan-lahan. Dan ia bertanya. "Berapa?".



"Anda tidak perlu bayar apa pun?" kata perempuan itu, "Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima apapun buat perbuatan baik.

"Kalau begitu, terimakasih saya yang setulus-tulusnya," katanya. Ketika anak muda itu meninggalkan rumah itu, ia merasa lebih bahagia san keimanannya kepada Tuhan serta kepercayaannya kepada umat manusia menjadi lebih kuat.

Bertahun-tahun kemudian, nyonya yang baik itu jatuh sakit. Dokter-dokter tidah tahu persis apa penyakit yang dideritanya. Ia dikirim ke rumah sakit dan diserahkan kepada anak muda dulu yang kini sudah menjadi dokter. Ketika ia mendengar nama kota asal pasiennya, matanya bersinar dan mulai menduga-duga siapa dia.

Ia mulai merawatnya dan segera mengenal sang nyonya. Ia bekerja keras untuk menyelamatkan nyawanya. Akhirnya, setelah perjuangan yang berat, perempuan itu sembuh.

Dokter itu meminta administrasi rumah sakit untuk menyampaikan kepadanya tagihan untuk itu ia setujui. Ia memperbaiki tagihan itu dan menandatanganinya. Di atas tagihan biaya rumah sakit itu ia menuliskan catatan kecil. Ia kirimkan kembali kepada pasien nya.

Perempuan itu tahu ia harus membayar tagihan itu selama sisa usianya. Walaupun ia bahagia karena telah disembuhkan, ia juga kuatir tidak bisa membayar nya. Ia membuka amplop dan terkejut ketika membaca tulisan di atas surat tagihan itu:" Tagihan ini sudah dibayar bertahun-tahun yang lalu dengan segelas susu. dr. Howard"

Tangisan kebahagiaan tercurah dan membasahi mukanya. Ia bersyukur kepada Tuhan dan berterimakasih kepada dokter muda itu akan suatu balasan kebaikannya.

sumber: situs JFE(Jalaludin for Enlighment)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar