Jumat, 09 Maret 2012

Menghargai Pemberian Orang Lain Walau Niat Si Pemberi Jelek

Kisah seorang pemuda dan buah jeruk

Suatu hari seorang pemuda didatangi oleh wanita yang pernah ia tolak cintanya. Ketika itu sang pemuda sedang kumpul bersama beberapa orang sahabatnya. Wanita itu membawa beberapa biji buah jeruk sebagai hadiah untuk pemuda. Dari segi bentuk buah jeruk itu sangat menggoda selera, kuning, dan padat berisi. Pemuda tadi menerimanya dengan senyuman gembira. Lalu buah itu dimakan oleh pemuda tadi dengan tersenyum. Biasanya pemuda akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak satupun jeruk itu dibagi kepada sahabatnya.Pemuda tadi terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hingga habislah 5 buah jeruk tadi. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terimakasih dari pemuda. 

 

Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap pemuda itu. Lalu mereka bertanya ada apa engkau bebuat seperti itu? Biasanya kalau engkau dapat hadiah engkau langsung membagi-bagikan pada kami, kok sekarang tidak? Dengan tersenyum pemuda itu menjelaskan " Tahukah kamu, sebenarnya buah jeruk itu rasanya sangat kecut, oleh karena itu aku memutuskan untuk memakannya sampai habis agar kalian tidak merasakan betapa kecutnya jeruk tersebut. Saya tersenyum ketika makan agar si pemberi tidak kecewa, walaupun niat awalnya untuk mempermalukan aku dihadapan kalian semua."

wanita itu pulang dengan hati yang kecewaMengapa? sebenarnya dia bertujuan ingin mepermainkan pemuda tadi dan para sahabatnya dengan hadiah jeruk kecut itu. Malngnya ia tak berhasil. Rencananya ditaklukan oleh nilai moral pemuda yang selalu menghargai pemberian orang lain walaupun dengan niat yang kurang baik.

Sumber: fatimah or.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar