Senin, 19 Maret 2012

Mawas Diri

Kisah pemuda Pesantren dan Gurunya

Kisah ini berawal dari seorang pemuda pesantren yang akan menempuh ujian. Setelah melewati berbagai macam ujian, dia masih harus menyelesaikan satu  ujian terakhir.

Sang pemuda menghampiri sang guru dan bertanya. "Guru, saya telah menyelesaikan semua tahap ujian, apakah saya telah lulus?" Sang guru menjawab,"kamu belum lulus, masih ada satu ujian terakhir."


"Apa kah itu wahai guru ku?", tanya sang pemuda, " Kau harus mencari sesuatu yang lebih jelek atau buruk darimu, waktumu tiga hari, jika kau telah mendapatkannya kembalilah kemari."

Pemuda itu bergegas pulang, sesampainya di rumah pemuda itu befikir. Apakah yang lebih buruk darinya.
Keesokan harinya ia melihat orang gila yang compang-camping dan berwajah jelek. Menurutnya, orang gila ini lebih jelek darinya, lalu ia berniat membawanya ke tempat gurunya, Namun, ia berubah pikiran, menurutnya, jika orang gila ini mendapat ridho Allah SWT. maka dia lebih buruk dari pada orang gila tersebut. Lalu, pemuda itu tidak jadi membawa orang gila tersebut.

Hari berikutnya, pemuda itu menemukan seekor anjing yang sangat buruk, tubuh nya penuh dengan luka. Pemuda itu pun berfikir untuk membawanya, namun, dia berubah piikiran, karena ketika anjing itu mendapatkan hidayah Allah SWT, maka dia tak lebih baik darinya.

Hari yang di tentukan pun tiba, sang pemuda masih belum dapat menemukan sesuatu yang lebih buruk darinya,Setelah berfikir berulang-ulang pemuda baru menyadari,

Lalu dengan segera pemuda itu pergi ke pesantren menemui gurunya, Sang guru bertanya" Adakah kau mendapatkan sesuatu yang lebih buruk dari mu?"

"Tidak ada guru, tidak ada hal yang lebih buruk, kecuali diri saya sendiri" Jawab pemuda itu dengan yakin. "Baik, kau lulus dalam ujian terakhir ini."

Sesungguh nya tidak ada hal yang lebih buruk daripada diri kita sendiri. Oleh karena itu, janganlah kau bersombong diri atas apa yang kau miliki saat ini.

Sumber: HMI Kanda Bani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar